Darimana kita dapat melihat kebesaran suatu perusahaan? Dari gedungnya? Omzetnya? Profit yang didapatkan? Posisinya di market? Mungkin salah satu atau kombinasi semuanya. Tetapi kebesaran perusahaan dapat juga tercipta dari hal lain.
Saya pernah melamar ke salah satu perusahaan, dan diminta datang untuk interview, jam 12 siang. Tak lazim sebenarnya wawancara jam 12 siang, tapi saya mengikuti jadwal tersebut.
Jam 11.30 saya sudah datang, dan diminta menunggu di lobi. Jam 12.00 saya diminta ke ruangan salah satu direksi. Mungkin, ruang ini dipinjam saja untuk interview, toh posisi yang saya lamar untuk staf, tak mungkin direktur yang interview, pikir saya.
Jam 12.05 seseorang masuk ke ruangan, dan memperkenalkan diri sebagai direktur. Saya kaget. Dan kekagetan saya terus bertambah, karena beliau langsung minta maaf.
“Sebelum mulai interview, saya mau minta maaf dahulu. Pertama, saya minta maaf karena mengundangmu interview di jam 12 siang, jamnya istirahat dan makan siang. Kedua, saya minta maaf karena terlambat 5 menit, dari jam 12 yang saya janjikan….”
Saya surprised banget. Sebelumnya saya pernah puluhan kali interview. Tetapi tak pernah pewawancaranya minta maaf. Ini pewawancaranya, seorang direktur, minta maaf terhadap calon karyawan baru.
Buat saya, dengan melakukan hal itu, direktur tersebut mengungkapkan kebesaran dirinya, sekaligus kebesaran perusahaannya. Saya menjadi respek kepadanya, juga kepada perusahaannya.
Minta maaf tak pernah jadi peristiwa kecil, itu menunjukkan hal-hal besar yang bisa kita ciptakan.
Fill the Form to Download