Di sebuah organisasi atau perusahaan idealnya terdapat berbagai gaya leadership yang diterapkan oleh para pemimpinnya. Gaya leadership tersebut menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi, anak buah yang dipimpin, serta situasi yang ditemui. Salah satu dari gaya leadership tersebut adalah coaching-style leadership. Arti Leadership Coaching adalah merupakan gaya leadership yang menekankan pada pendekatan coaching.
Istilah arti leadership coaching adalah istilah yang sangat sering dipakai oleh sebagian besar orang dalam organisasi atau perusahaan. Umumnya, orang mengasosiasikan leadership dengan perilaku untuk men-direct, memberikan komando, atau perintah kepada orang lain. Seorang leader sering dipersepsikan sebagai pribadi yang tangguh dan sosok yang “sempurna”. Pandangan tersebut tidaklah sepenuhnya salah, namun dalam situasi bisnis yang semakin cepat berubah dan muncul tantangan-tantangan baru, diperlukan juga pendekatan gaya leadership yang berbeda.
Salah satu gaya leadership tersebut adalah coaching-style leadership. Dalam gaya ini, seorang leader dituntut untuk dapat mengembangkan relasi yang dalam dengan anak buah atau pengikutnya. Leader mengajak anak buah untuk ikut bertanggung jawab dan memiliki sense of ownership terhadap perusahaan. Leader mendorong anak buahnya untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mampu bekerja secara mandiri.
Ketika seseorang telah menerapkan coaching-style leadership dalam pendekatan kepemimpinanya, maka terdapat beberapa prinsip yang harus dipegang. Hal tersebut tentu bertujuan agar kepemimpinan yang diterapkan dapat berjalan dengan baik. Berikut prinsip yang harus diketahui, diantaranya yaitu:
Prinsip yang harus diketahui oleh setiap pemimpin yang pertama yaitu harus dapat menciptakan lingkungan yang menantang namun aman. Pemimpin bertugas untuk menjadi seorang pelatih yang membuat karyawannya merasa tertantang. Untuk bahan latihannya, pemimpin bisa memberikan kesempatan dalam mengambil sebuah resiko.
Selanjutnya, para pemimpin harus dapat menyesuaikan agenda prioritas dari karyawan yang akan dilatihnya. Para pemimpin tersebut harus dapat menjelaskan terkait tujuan yang akan dicapai. Namun sebagai pemimpin juga tidak boleh memaksa kehendak di atas kepentingan pribadi.
Dalam prosesnya, coaching tetap harus dilakukan dengan menyelaraskan tujuan dari perusahaan dan karyawan. Penyatuan visi dan misi juga harus sesuai sehingga coaching dapat dilakukan dengan baik. Jika sudah maka pengembangan bisnis pun akan terorganisir dengan tertib.
Tidak hanya bertugas menjadi pelatih yang dapat memberikan pemahaman terkait visi dan misi perusahaan, seorang pemimpin harus memberikan fasilitas. Hal tersebut tentu untuk menunjang kegiatan dari proses coaching yang tengah berlangsung nantinya. Pasalnya dalam sebuah kasus pelatih tidak membantu dalam memberikan solusi.
Pelatih hanya akan bertugas untuk memberikan fasilitas atau pun saran dari beberapa pilihan sebuah keputusan. Memungkinkan karyawan sendiri nantinya yang akan mencari jalan keluarnya. Hal ini memperlihatkan bahwa hubungan tersebut termasuk dalam kolaborasi antara pemimpin dan karyawan.
Kelebihan prinsip dari gaya coaching-style leadership yaitu seorang pemimpin tidak dapat menyalahkan karyawan atas sebuah kegagalan. Para pemimpin tersebut bahkan hanya akan fokus terhadap keberhasilan dan pertumbuhan dalam jangka panjang. Jadi kesalahan yang sifatnya jangka pendek bukanlah masalah besar.
Nah, dalam prinsip ini seorang pemimpin harus menghargai setiap proses ketimbang hasil akhir. Memungkinkan karyawan untuk lebih fokus kepada pembelajaran yang dilaluinya. Pada akhirnya, pola pikir seperti inilah yang akan melahirkan karyawan yang kreatif dan inovatif.
Kegagalan wajar saja terjadi dalam proses yang dilakukan oleh seseorang begitu juga dengan leadership. Tidak sedikit hasil dari coaching-style leadership yang gagal sehingga tidak sesuai dengan harapan. Berkat kegagalan itulah para pemimpin menjadikan menjadikan pengalaman sebagai guru paling berharga.
Individu yang terus dilatih tentu akan tumbuh dan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Jika di masa lalu hasil dari usaha yang diinginkan belum tercapai, maka evaluasi kesalahan pun harus dilakukan. Jangan sampai hal yang sama terulang kembali dalam proses coaching tersebut.
Demikianlah pembahasan seputar coaching-style leadership dan prinsip yang ada di dalamnya. Coaching-style leadership adalah bentuk dari gaya kepemimpinan yang dapat digunakan pada era milenial saat ini. Pastikan sebelum menggunakan metode ini untuk terlebih dahulu mempelajari keseluruhan prinsipnya.
Untuk meningkatkan pembangan pertumbuhan soft skills yang optimal, Indra Dewanto yang merupakan Leadership & Business Coach menyediakan pelatihan secara offline ataupun online, info selengkapnya dapat di lihat di https://indradewanto.com/events/
Jangan lupa follow Instagram kami https://www.instagram.com/energipersona/
Fill the Form to Download